10 Sikap Jelek Induk Hewan Terhadap Anaknya

Daftar Isi


Alam ini memang begitu unik dan kadang membingungkan jikalau kita pertimbangkan. Banyak fenomena-fenomena di alam ini yang tidak kita memahami. Semakin kita bertafakur/memikirkan ciptaan tuhan di alam ini, semakin kita akan terkagum-takjub dengan segala fenomenanya dan makin meningkat pula kekaguman dan penghambaan kita pada yang menciptakan semua ini. Nah, Begitupun dengan sikap-sikap ajaib para induk hewan. Seharusnya seorang induk sungguh mencintai anak-anaknya, namun berbeda dengan induk-induk binatang di bawah ini.

1. Sіngа



Seekor singa betina biasanya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian. Hampir semua rekaman ihwal kehidupan liar mengambarkan bagaimana seekor singa betina menjaga singa-singa muda dalam kelompoknya.
Hal yang tak pernah dipahami adalah ketika singa jantan baru menggantikan kekuasaan. Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun menjadi korban dari singa-singa jantan pendatang baru ini.

Alasan mereka melakukan pembunuhan itu yaitu untuk meminimalkan tentangan dalam kelompoknya di kemudian hari. Selain itu, untuk mendorong singa-singa betina biar kawin dengan singa-singa jantan ini. Sedihnya, sang induk mengizinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.

2. Burung gеrеjа



Seekor burung gereja betina (passer domesticus) akan sering mencari sarang betina lain yang juga dikawini oleh pejantannya. Ia akan membunuh anak betina dari saingannya itu untuk menetralisir kompetisi di masa mendatang.

Selain itu, untuk menentukan sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu membesarkan anak-anaknya sendiri.

3. Kаtаk Dаrwіn



Katak Darwin merupakan binatang yang perilakunya menarik. Katak jantan nyaris melaksanakan semua hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara katak betina tidak peduli sama sekali.

Katak betina menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh katak jantan hingga telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu menyelesaikan tugasnya, ia kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib telur-telur itu kemudian.

4. Pаndа Rаkѕаѕа



Panda raksasa biasanya penuh perhatian dan sangat keibuan. Namun, mereka adalah keluarga beruang dengan otak yang sangat kecil.

Panda biasanya melahirkan satu hingga tiga anak. Jika melahirkan lebih dari satu anak, cuma satu yang bisa selamat. Hal ini terjadi alasannya adalah anak panda ukurannya sungguh kecil, hanya sekitar 0,1 kg saat lahir, tak mampu dibandingkan dengan ibunya yang beratnya antara 70-100 kg.

Kematian bawah umur panda terjadi tanpa disadari oleh induknya yang berguling-guling ketika tidur dan menindih anaknya yang sedang mencari kehangatan.

5. Burung сukсоо



Burung ini terkenal dengan kemalasannya dalam membesarkan anak-anaknya. Induk burung ini menempatkan telur-telurnya di sarang burung lain. Ia memperlihatkan tanggung jawab membesarkan anaknya pada burung lain.

Telur burung cukcoo biasanya menetas lebih cepat ketimbang telur burung lain. Kemudian tumbuh dengan pesat, memaksa bawah umur burung lain pergi dari sarangnya sehingga mati terjatuh dari pohon. Akhirnya, anak burung cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan bertahan hidup.

6.Sеmut drаkulа (Adеtоmуrmа)  



Adetomyrma adalah salah satu jenis semut yang mempraktikkan semikanibalisme. Ratu dari sebuah koloni melahirkan larva-larva semut.

Kemudian ratu dan semut pekerja bikin lubang pada larva untuk menghisap haemolypmh (semacam darah serangga). Meski larva itu tak mati, induk semut itu tega membiarkan anak-anaknya diperlakukan sebagai kuliner untuk koloni.

7.Hіu Gаlараgоѕ 



Jika semut drakula melaksanakan semikanibalisme maka hiu Galapagos melakukan kanibalisme sarat . Saat hendak melahirkan anaknya, induk hiu biasanya berenang ke perairan dangkal untuk menghindari pemangsa. Induk hiu melahirkan 4-16 anak hiu yang masing-masing panjangnya meraih 60-80 cm.

Sementara induknya pergi, anak hiu ini tetap tinggal di perairan dangkal selama masa pertumbuhannya. Setelah cukup besar, bawah umur hiu ini kembali ke perairan dalam.

Selama perjalanannya, ancaman ancaman justru tiba dari salah satu hiu dewasa yang mungkin adalah induknya. Jika sang induk menjumpai anak-anaknya, ia pun akan memangsa anak-anaknya tersebut.

8. Bеruаng Hіtаm



Beruang hitam umumnya diketahui sebagasi induk yang bagus, tetapi hal tersebut tak selamanya berlaku. Beruang hitam mampu mempunyai 2 atau 3 anak, namun hanya satu yang ia rawat dengan sungguh-sungguh, sementara anak yang lain ia abaikan.

Tak seperti binatang lainnya yang mungkin meninggalkan anaknya yang sakit atau lemah, beruang hitam meninggalkan anak bungsunya supaya mereka bisa menjalani hidup sendiri.

9. Elаng Hіtаm Afrіkа



Contoh perilaku hewan unik yang lain yaitu elang hitam Afrika. Induk elang biasanya bertelur cuma dua butir, tetapi induk rajawali hanya akan memberi makan satu anaknya.

Setelah berkembang besar dan kuat, burung muda itu akan mematuk saudaranya yang lebih lemah sampai mati. Sementara induknya bersikap hening menyaksikan salah satu anaknya dihabisi.

10. Hаmѕtеr



Praktik kanibalisme ternyata tidak cuma diberlakukan oleh hiu Galapagos, justru hamster melakukannya pada beberapa anaknya yang baru saja dilahirkan.
Sifat induk hamster memang berlainan-beda, ada yang bisa menyusui dan mempertahankan anak-anaknya hingga besar, ada juga yang sampai tega mengkonsumsi anaknya sendiri.

Induk hamster sekali hamil bisa melahirkan sebanyak 12 anak. Induk hamster umumnya cuma menginginkan anaknya yang sehat dan sempurna. Jika ada anak yang tidak tepat maka akan disantap hidup-hidup.
Penyebab lain induk hamster mengkonsumsi anaknya sendiri alasannya adalah beliau lapar, panas, stres, ataupun sakit, sensitif terhadap bacin tangan orang yang dimasukan ke sangkar, dan merasa tidak sanggup memelihara anak-anaknya yang terlalu banyak.

ѕumbеr


Posting Komentar