klasifikasi 5 kingdom : protista
Daftar Isi
Anggota kelompok protista mempunyai sel yang bersifat eukariotik. Artinya inti sel telah mempunyai membran inti. Pada umumnya, mempunyai sifat antara tumbuhan dan hewan. Kelompok tersebut terdiri atas beberapa mikroorganisme, seperti ganggang (algae) dan protozoa.
1. Ganggang (Algae)
Pernahkah anda meperhatikan warna hijau pada air kolam ketika musim kemarau ? air kolam yang berwarna hijau di sebabkan oleh adanya ganggang berupa benang-benang hijau yang ada di dalamnya. Ganggang termasuk tumbuhan yang paling primitif karena struktur tubuhnya masih sederhana.
Bentuk dan ukuran tubuh ganggang sangat beraneka ragam, ada yang bersel satu berbentuk benang atau pita dan bersel banyak berbentuk lembaran tipis. Ada pula yang seperti tumbuhan tingkat tinggi dengan organ tubuh menyerupai akar dan daun.
Ganggang dapat hidup di air tawar, laut, atau di darat. Perkembangbiakannya di lakukan secara vegetatif dan generatif (fertilisasi). Berdasarkan zat warna yang di milikinya, ganggang di kelompokkan menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut.
a. Ganggang hijau (Chlorophyceae)
Ganggang hijau biasa hidup di air tawar, air laut, dan tempat lembab. Ganggang tersebut memiliki klorofil dan zat warna kuning (karotin) sehingga tampak berwarna hijau kekuningan.
Diantara ganggang hijau yang paling menarik adalah Chlamydomonas sp., volvox sp., spigora sp., dan Oedogonium sp.
b. Ganggang cokelat (Phaeophyceae)
Warna coklat pada ganggang tersebut di sebabkan oleh adanya zat warna cokelat dan fikosantin yang secara normal menyelubungi warna hijau. Hampir semua ganggang cokelat hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas banyak sel dan berbentuk seperti batang atau lembaran yang panjangnya dapat mencapai beberapa meter. Laminaria sp., fucus sp., dan sargassum sp. Merupakan contoh ganggang cokelat.
c. Ganggang keemasan (Chrysophyceae)
Warna ganggang keemasan bervariasi dari hijau kekuning-kuningan sampai cokelat kekuning-kuningan. Ganggang tersebut dapat hidup di air tawar, air laut, dan tanah, Bahkan kadang-kadang di temukan pada air minum yang dimurnikan. Diatom merupakan contoh dari ganggang ini. Dinding sel diatom mengandung silikat. Diatom yang telah mati, kerangkanya jatuh kedasar laut dan menjadi tanah kersik. Tenah tersebut di gunakan untuk penyaring, bahkan isolasi dan abu gosok.
d. Ganggang merah (Rhodophyceae)
Ganggang merah mendapatkan warna dari zat warna merah (fikoeritrin). Jenis ganggang tersebut hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas banyak sel dan berbentuk lembaran atau benang. Contoh ganggang merah adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Gracilaria sp.
2. Protozoa
Protozoa merupakan mikroorganisme yang besarnya berkisar antara 3-300 mikron. Protozoa dapat hidup bebas dan ada yang hidup sebagai parasit pada organisme lain. Dalam keadaan tertentu, protozoa ada yang mampu membentuk kista. Proses hidup yang terjadi di dalam tubuh di lakukan oleh sel itu sendiri karena hanya terdiri atas satu sel dan memiliki organel-organel yang akan melakukan aktivitas kehidupan selnya. Pada umumnya reproduksi pada protozoa secara vegetative, meskipun pada beberapa kelas secara generative (konjugasi). Protozoa hidup di tempat yang berair (medium air).
Berdasarkan alat geraknya, protozoa di bagi empat kelas yaitu sebagai berikut.
a. Rhizopoda
Rhizopoda mempunyai ciri khas dapat membentuk kaki semu (pseudopodia). Kaki semu berfungsi untuk menangkap makanan dan alat gerak. Contohnya ameba (amoeba sp.). foraminifera, dan radiolaria.
Rhizopoda sering di temukan pada perairan tawar, laut, dan tubuh hewan atau manusia. Ameba belum mempunyai alat pernapasan khusus, pertukaran gas O2 dan CO2 di lakukan secara difusi melalui seluruh bagian permukaan tubuh.. ameba sudah mempunyai alat ekskresi, yaitu vakuola berdenyut (vakuola kontraktif). Selain sebagai alat ekskresi, vakuola tersebut berfungsi pula dalam osmoregulasi, yaitu mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tubuh. Ameba berkembang biak dangan cara membelah diri.
b. Flagellata
Flagellata mempunyai ciri khas dapat bergerak dengan bulu cambuk (flagella). Hidup dengan bebas di dalam air atau dapat juga sebagai parasit di dalam makhluk hidup lain, contohnya Euglena Viridis dan Trypanosoma sp.
c. Sporozoa
Di sebut sporozoa karena dalam suatu tahap dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Berbeda dengan kelompok lain, sporozoa tidak mempunyai alat gerak. Hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia, misalnya plasmodium malariae dan plasmodium vivax. Parasit plasmodium menimbulkan penyakit dalam bentuk sporozoit. Penularan penyakit malaria terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Dalam daur hidupnya, plasmodium vivax berkembang biak dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
1) Generatif (seksual) yang berlangsung dalam tubuh nyamuk anopheles.
2) Vegetatif (aseksual) yang berlangsung dalam tubuh manusia.
d. Ciliata
Ciliata memepunyai bulu getar (silia) yang selalu bergetar dengan fungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri dan dapat pula berkembang biak secara generatif melalui konjugasi. Contohnya adalah paramecium sp.
Posting Komentar