Kumbang pembom (bombardier beetle)
Daftar Isi
Sistem pertahanan diri, perkembangbiakan, dan berburu yang sangat rumit dari serangga, menunjukkan bahwa semua sistem itu di ciptakan oleh pencipta yang maha agung. Desain mengagumkan pada serangga merupakan bukti keberadaan Allah dan ciptaan-Nya yang sempurna. Berlimpahnya jumlah serangga sungguh menakjubkan. terdapat 30 juta jenis serangga di dunia ini, banyak di antaranya bahkan belum di beri nama.
Bombardier beetle atau “kumbang Pembom” adalah serangga yang telah di jadikan objek bagi sejumlah besar penelitian. Serangga itu begitu popular karena senjata kimia yang sangat canggih dalam tubuhnya dengan panjang sekitar 2 cm. ketika merasa terancam oleh binatang kecil lain, larutan panas mendidih dan pedih terbentuk dalam tubuhnya, kemudian serangga ini menyemprotkan zat kimia tersebut kearah musuh melalui lubang di bagian belakang tubuhnya. Ketika menghalau musuh dengan cara ini, kumbang pembom sendiri tidak memahami betapa menakjubkan perilaku yang ia tunjukkan. Senjata kimia ini adalah hasil reaksi kimia berantai sangat rumit yang terjadi dalam tubuh serangga tersebut.
Menurut penemuan professor tom Eisner dari Universita Cornell, Amerika serikat, dua zat kimia : hidrokuinon (C6H4(OH)2) dan hidrogen peroksida (H2O2) masing-masing di hasilkan oleh dua kelenjar terpisah pada tubuh sang kumbang. Campuran itu kemudian di tempatkan pada tangki penyimpanan di bagian perutnya yang di sebut collecting vesicle atau kantung pengumpul. Kantung pengumpul ini di hubungkan dengan ruangan yang kedua yang dinamakan ruang ledakan.
Ketika si kumbang merasa terancam musuh, otot-otot di sekitar tangki tadi akan menegang (berkontraksi) sehingga mendorong campuran bahan kimia keluar melewati katup pengendali otot, dan mengalir masuk ke dalam ruang reaksi yang berbentuk seperti bentuk hati.
Ruang reaksi yang juga di sebut ruang ledakan ini merupakan kantung penyemprot dengan dinding yang tersusun atas sel-sel penghasil enzim katalase dan peroksidase. Di ruangan ini, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan panas. Akibatnya, dihasilkanlah campuran panas mendidih berupa uap air dan zat kimia pedih beracun, yaitu p-benzokuinon (C6H4O2) dengan perantara enzim katalase dan peroksidase. Campuran ini memancar dari tubuh kumbang bombardier dengan suhu mencapai 100 oC dan kecepatan semprot sekitar 500 denyut per deitk. Otot-otot di sekeliling pipa yang mengarah ke luar dari tubuh kumbang, memungkinkan semburan uap di arahkan ke sumber bahaya tersebut. Kumbang itu pun membakar musuhnya dengan menyemprotkan cairan yang di hasilkannya ke arah musuh.
Uniknya cairan yang membahayakan musuh itu tidak mencedrai kumbang itu sendiri karena bagian tubuh kumbang di lapisi dengan bahan antipanas. Para ilmuwan termodinamika menjuluki perilaku pertahanan diri luar biasa ini sebagai pembakaran berdenyut.
Reaksi kimia yang terjadi adalah reaksi eksoterm. Persamaan reaksi dan entalpi reaksi (ΔH) yang dihasilkan dapat di tuliskan sebagai berikut.
C6H4(OH)2 (aq) --> C6H4O2 (aq) + H 2 (g) ΔH= +177,4 kJ
H2O2 (aq) --> H2 (g) + O2 (g) ΔH= +191,2 kJ
2H2 (g) + O2 (g) --> 2H2O (g) ΔH= -483,6 kJ
H2O (g) --> H2O (l) ΔH= -43,8 kJ ______________________________________________________________+
C6H4(OH)2 (aq) + H2O2 ( aq) --> C6H4O2 (aq) + 2H2O (l) ΔH= -158,8 kJ
Sistem yang mengagumkan ini “mengejutkan” banyak ilmuwan. System itu harus terbentuk pada saat yang bersamaan dan sudah lengkap, sebagaimana jutaan system serupa di alam. Satu saja dari bagiannya hilang, system tersebut tidak akan bekerja dan makhluk kecil ini akan punah dari bumi. Setiap tahapan dari mekanisme pertahanan diri serangga ini, di kendalikan oleh kecerdasan yang luar biasa. Kumbang pembom, sebagaimana milyaran makhluk hidpu lainnya adalah satu contoh ciptaan luar biasa dari Allah swt. Yang Maha Kuasa.
Posting Komentar